Hyperbaric Oxygenation as a supportive therapy in Chronic Osteomyelitis of the Jaw

Noengki Prameswari 1, Fanny M. Laihad 2
Bagian Ilmu Faal 1, Bagian Bedah Mulut 2
Fakultas Kedokteran Gigi Univ. Hang Tuah Jl. Gadung no 1 Kompl RSAL Timur Surabaya
ABSTRACT
Chronic osteomyelitis of the jaw is usually due to untreated odontogenic infection, postextraction complications, and untreated or poorly managed mandibular fracture. A hypoxic condition shown on chronic osteomyelitis caused by oxygen consumption by microorganisms and inflammatory cells, and interferenced by local perfusion due to tissue edema. Hyperbaric oxygenation as a supportive therapy based on its application in the stimulation of tissue repair. Hyperbaric oxygenation raised tissue oxygen tension, enhances the leukocyte killing mechanisms, osteogenesis / neovascularization, and osteoclastic activity. The research was done during 1998-2000 in Dental Clinic of Dr. Ramelan Hospital. A regimen of hyperbaric oxygenation consisting of 100 % oxygen; 2,4 atmosphere pressure, one dive (90 minutes) per day, six dive per week was used in 10 patients to evaluate the effect of hyperbaric oxyegenation as a supportif therapy beside surgery and antibiotics to recovery duration.

Keyword : Chronic Osteomyelitis, Hyperbaric Oxygenation, Supportive therapy

Karya ilmiah ini dipublikasikan dalam ceramah internasional  5th Scientific Congress of The Federation of Asian-Oceanian Physiological Societies (FAOPS) di KualaLumpur 23-26 September 2002


FAOPS is the Federation of Asian and Oceanian Physiological Societies, and comprises the following participating Societies: Australia, China, India, Israel, Iran, Japan, Korea, Malaysia, China-Taipei, New Zealand, Philipines, Thailand, United Arab Emirates, Indonesia, Myanmar, Pakistan, Srilanka, and Vietnam

FAOPS Objectives: The purposes of the Federation are exclusively scientific, educational, literary, and no other, and in furtherance of only those purposes, the particular business and objectives of the Federation are;

  1. to encourage the advancement of the physiological sciences
  2. to facilitate the exchange and dissemination of knowledge in the field of physiological sciences and related fields
  3. to foster and encourage research in the field of physiological sciences in Asia and Oceania
  4. to promote the Congress of the Federation of the Asian and Oceanian Physiological Societies (FAOPS Congress
  5. to promote such other measures as will contribute to the development of physiological sciences in Asia and Oceania.

3 comments:

  Anonymous

Thursday, December 11, 2008

Nung, nggak sangka di RSAL Dr. Ramelan sudah bisa melakukan uji hiperbarik. Jadi tertarik nih. Bisa dijelaskan lebih lanjut, bagaimana praktek realnya? Apakah sudah ada pasien yang berhasil sembuh dengan metode ini?

  Anonymous

Thursday, December 11, 2008

Penggunaan terapi oksigen hiperbarik ini sudah sangat luas sekali dibanding awalnya sebagai pengobatan pada penyelam-penyelam yang mengalami gangguan fungsi organ akibat tekanan yang tinggi saat menyelam (barotrauma, dekompresi,narkosis nitrogen,keracunan oksigen).

Sekarang terapi oksigen hiperbarik sudah digunakan untuk berbagai penyakit , kondisi (pasca radiasi, kehilangan darah, luka bakar,trauma), dan bahkan untuk kecantikan dan kebugaran.Terapi ini memberikan oksigen murni ke dalam tubuh sehingga terjadi vaskularisasi baru, dan merangsang perbaikan sel2 dalam tubuh.

Penggunaan terapi oksigen hiperbarik ini merupakan terapi suportif (penunjang yang dapat mempercepat penyembuhan)untuk kasus-kasus penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, penyakit infeksi (termasuk osteomyelitis), dan trauma (wound healing) . Jadi pasien tetap mengkonsumsi obat yang diresepkan dokter.

Terapi oksigen hiperbarik biasanya terdapat pada RS-RS AL (termasuk RSAL Dr Mintoharjo Jkt yang deket Yoga), RS Pertamina, dan beberapa RS Umum.

Oke Yog, Moga bisa menjelaskan pertanyaanmu. tunggu deh ntar kuulas lebih lanjut ...

  Anonymous

Friday, December 12, 2008

Ah ternyata aku nggak up date soal kesehatan lama. Kupikir tadinya terapi ini yang paling dekat hanya tersedia di Singapura. Menarik sekali Nung, dengan teknologi ini, bakal banyak penderita suatu penyakit misalnya pasien DM yang anggota tubuhnya nyaris membusuk bisa diselamatkan tanpa perlu di amputasi.

Jadi tertarik dengan bagaimana cara mesinnya bekerja. Tolong diulas lebih dalam lagi ya, trims.

Post a Comment